Indonesian

Festival Lembah Baliem

Helloindonesia.id – Festival lembah Baliem merupakan acara tahunan yang digelar di sebuah tanah lapang di kaki perbukitan Distrik Walesi, Wamena, Jayawijaya, Papua. Festival yang melibatkan perwakilan 40 distrik dari seluruh Wamena ini pertama kali digelar tahun 1989.

Baliem | Sumber : https://omnduut.files.wordpress.com

Dahulu Festival Lembah Baliem merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku ini merupakan festival tertua di Papua.

Tak hanya atraksi perang adat, kelompok peserta festival juga menampilkan beragam atraksi lainnya, seperti bakar batu, karapan babi, tarian dan nyanyian tradisional, serta permainan alat musik pikon khas Papua. Para peserta yang berasal dari tiga suku bertelanjang dada, baik laki-laki maupun perempuan.

Para pria mengenakan koteka atau penutup alat kelamin tradisional. Wajah mereka berhias pernak-pernik tradisional seperti taring babi (wamaik) dan kalung yang disebut mikak. Adapun, kelompok perempuan dari tiga suku itu mengenakan rok tradisional serta berkalung noken.

Skenario perang

Festival Lembah Baliem sangat unik, tidak ada duanya di dunia. Salah satu yang menarik adalah adanya skenario pemicu perang yang mengawalinya.

Terdapat sejumlah skenario perang, mulai dari perselisihan yang disebabkan oleh penculikan remaja perempuan hingga kasus pembunuhan. Perang kemudian terjadi antara dua suku yang berselisih. Kaum laki-laki saling bertarung dengan panah dan tombak.

Beberapa skenario perang berakhir dengan salah satu pihak mengalami kemenangan dan kekalahan di pihak lain. Namun ada pula yang berujung perdamaian ketika pihak yang berselisih menganggap perang tak dapat menyelesaikan persoalan.

Festival ini memiliki daya tarik yang besar bagi para wisatawan. Para turis mancanegara rela datang ke Papua semata untuk menyaksikannya. Festival Lembah Baliem sudah terkenal sejak puluhan tahun lalu.

Di tambah lagi, Lembah Baliem yang menjadi lokasi festival ini memiliki pemandangan yang sangat memukau. Di lembah yang dipagari Pegunungan Trikora ini terdapat Danau Hameba yang dijuluki Danau di Atas Awan. Satu hal yang unik dari lembah ini adalah ketika menginjak bulan Mei, hamparan ilalang di sana akan berwarna ungu.

Bagi masyarakat lokal, festival ini lebih dari sekadar atraksi untuk mendatangkan para turis ke Papua. Festival Lembah Baliem merupakan salah satu cara untuk menjaga tradisi dan kearifan lokal Papua. Festival ini telah menjadi situs bagi budaya Papua.

Baca Juga

https://helloindonesia.id/id/honai-home-of-the-dani-papuan-tribe/624/indonesian/
Hello Indonesia

Recent Posts

Hari Ulang Tahun Jalasenastri – Pengabdian Istri Prajurit TNI AL

Setiap tanggal 27 Agustus, organisasi Jalasenastri memperingati hari jadinya. Tahun 2025 ini, Jalasenastri memasuki usia…

1 hari ago

Hari Perumahan Nasional – Refleksi Pentingnya Hunian Layak

Setiap tanggal 25 Agustus, Indonesia memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas). Peringatan ini menjadi pengingat bahwa…

3 hari ago

Selamat HUT RI ke-80: Merdeka Bukan Sekadar Slogan

Hari ini, 17 Agustus 2025, Indonesia merayakan HUT RI ke-80. Delapan puluh tahun sudah bangsa…

2 minggu ago

Menengok Sejarah Kereta Kuda di Museum Kereta Keraton Yogyakarta

Apabila Anda tertarik memperdalam wawasan sejarah budaya dan tradisi kesultanan Jawa, Museum Kereta Keraton Yogyakarta…

2 minggu ago

Hari Pramuka Nasional 14 Agustus

Hari Pramuka Nasional diperingati setiap 14 Agustus sebagai momen bersejarah bagi Gerakan Pramuka Indonesia. Tanggal…

2 minggu ago

HUT Mahkamah Konstitusi RI 13 Agustus

Letaknya yang strategis di Pancasila dan demokrasi membuat Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi salah satu pilar…

2 minggu ago