[:en]Beauty of Batu Hapu Cave,[:id]Gua Batu Hapu[:]
Helloindonesia.id – Tak hanya pesona keelokan aliran sungainya saja, ternyata Kalimantan Selatan juga memiliki pesona alam lainnya berupa gua alami yang terletak di Desa Batu Hapu, Kecamatan Hatungun, Tapin, Kalimantan Selatan. Dihiasi oleh stalagtit dan stalagmit di dalamnya, menjadikan keindahan Gua Batu Hapu menjadi menarik para wisatawan untuk mendatangi dan membuktikan sendiri keindahannya.
Namun di balik keindaannya tersebut, asal usul terjadinya Gua Batu Hapu ini masih menjadi misteri dan mitos bagi masyarakat lokal setempat. Konon katanya, Gua Batu Hapu ini terbentuk dari pecahan kapal milik seorang anak durhaka kepada ibunya yang bernama Angui. Ia dikutuk oleh ibu kandungnya, Nini Kudampai, seorang janda miskin. Hampir sama dengan cerita legenda Malin Kundang, Angui yang sukses pergi merantau dan berhasil mempersunting seorang putri raja bernama Keling enggan mengakui ibu kandungnya ketika kembali ke kampung halaman. Sang Ibu akhirnya murka dan kemudian mengutuk anaknya menjadi batu yang kini menjadi Gua Batu Hapu.
Terlepas dari cerita mitosnya, keindahan Gua Batu Hapu tetap menarik untuk ditelusuri setiap jengkal keindahannya. Berada di tengah-tengah pegunungan menjadikan suasana di sekitar gua terasa sejuk dan asri. Sebaiknya pengunjung membawa senter atau headlamp untuk menyusuri gua ini. Sebelum masuk ke dalam, di mulut guanya yang cukup besar ini sudah terdapat tangga beton yang terhubung guna mempermudah para pengunjung untuk masuk ke dalam gua. Kesan pertama yang pengunjung rasakan ketika memasuki gua ini mungkin agak sedikit menyeramkan karena gelap, namun ketika sinar matahari mulai masuk menyinari kegelapan gua ini barulah pengunjung dibuat takjub dengan hiasan stalagmit dan stalagtit di dalam gua. Ada baiknya pengunjung menggunakan alas kaki yang mendukung dikarenakan kondisi tanah di dalam gua cenderung lembab dan sedikit licin. Untuk itu pengunjung harus lebih ekstra hati-hati ketika menjelajahi setiap sudut dari gua ini. Namun ada satu hal yang mengurangi keindahan dari gua ini yakni banyaknya terdapat vandalisme di beberapa batu dan fasilitas lainnya di sekitar lokasi.
Terletak di dekat Pasar Binuang tepatnya di Desa Batu Hapu Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan, lokasinya berjarak 43 km dari Kota Rantau dan 154 km dari Kota Banjarmasin. Dari Pasar Binuang arahkan kendaraan Anda masuk ke dalam sejauh kurang lebih 16 km. Dengan kondisi jalan yang cukup bagus, pemandangan kehidupan khas pedesaan dan suasana alam pegunungan sebelum memasuki kawasan lokasi akan menemani Anda sepanjang perjalanan. Sesampainya di lokasi wisata, pengunjung dapat langsung memarkirkan kendaraannya di lahan parkir yang tersedia di dekat pos penjagaan. Dari tempat parkir, pengunjung masih harus berjalan kaki menaiki puluhan anak tangga untuk dapat sampai menuju lokasi utama gua yang berada di tengah-tengah bukit.
Terdapat beberapa jajaran lopo yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk bersantai dan juga toilet di sekitar lokasi. Namun fasiltas-fasilitas tersebut nampak kurang terjaga dan terawat keberadaannya. Tak ada kios ataupun warung makan di sekitar lokasi, sebaiknya pengunjung membeli atau membawa bekal makanan dan minuman terlebih dahulu. [Anggey/IndonesiaKaya]
Setiap tanggal 27 Agustus, organisasi Jalasenastri memperingati hari jadinya. Tahun 2025 ini, Jalasenastri memasuki usia…
Setiap tanggal 25 Agustus, Indonesia memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas). Peringatan ini menjadi pengingat bahwa…
Hari ini, 17 Agustus 2025, Indonesia merayakan HUT RI ke-80. Delapan puluh tahun sudah bangsa…
Apabila Anda tertarik memperdalam wawasan sejarah budaya dan tradisi kesultanan Jawa, Museum Kereta Keraton Yogyakarta…
Hari Pramuka Nasional diperingati setiap 14 Agustus sebagai momen bersejarah bagi Gerakan Pramuka Indonesia. Tanggal…
Letaknya yang strategis di Pancasila dan demokrasi membuat Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi salah satu pilar…