Indonesian

Sulaman Tradisional Naras yang Masuk Pasar Internasional

Helloindonesia.idKerajinan sulaman merupakan salah satu andalan sektor ekonomi di Kota Pariaman. Bicara tentang kerajinan sulaman ini, maka tidak lengkap jika tidak menyebutkan nama sebuah desa yang menjadi pusat produksinya. Nama kampung tersebut adalah Naras atau Nareh dalam dialek setempat.

Naras Traditional Embroideries

Selama puluhan tahun, Naras menjadi pemasok aneka jenis kerajinan sulaman berkualitas unggul ke berbagai pelosok Sumatera Barat hingga ke negara-negara tetangga seperti Malaysia.

Naras terletak di Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Masyarakat desa ini menjalankan usaha kerajinan sulam tradisional secara turun temurun. Hal ini membuat motif sulaman yang dibuat para pengrajin sangat rapi, detail, dan kualitasnya terjaga meskipun dibuat secara manual.

Tidak mengherankan jika kemudian hasil karya para pengrajin asal Naras disukai banyak konsumen di daerah-daerah lain seperti Bukittinggi, Padang, Payakumbuh, Dumai, serta Pekanbaru. Bahkan, saat ini menyebar hingga ke Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.

Menurut informasi Dinas Perindustrian Kota Pariaman, pembuatan kerajinan sulam di Naras sudah ada sekitar tahun 1960-an. Ketika itu, kain sulam yang dibuat oleh masyarakat masih terbatas pada motif sulaman tradisional Minangkabau yang umum digunakan dalam baju pengantin dan kain selendang.

Seiring berkembangnya jangkauan pasar dari para pengrajin Naras, terjadi pengayaan variasi jenis dan motif sulaman. Kini produk sulaman di Naras pun semakin bervariasi, mulai dari busana pengantin, gaun, selendang, busana muslim, mukena, bed cover, sandal, hingga beraneka jenis tas tersedia di sana.

Di tengah gempuran teknologi bordir yang semakin maju, sulaman karya pengrajin Naras tetap tidak tergantikan kualitasnya. Motif dengan pengerjaan detail yang sempurna dilakukan dengan baik oleh para pengrajin Naras, sehingga menghasilkan produk bernilai tinggi.

Tidak mengherankan jika proses pengerjaannya pun bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan. Sebagai gambaran, sebuah busana terusan wanita dengan aksesoris selendang yang waktu pengerjaannya tiga bulan dapat terjual pada kisaran harga antara Rp. 3-5 juta per set.

Pasar utama dari produk kerajinan asal Naras adalah Kota Bukittinggi. Dari kota inilah produk sulaman ini kemudian menyebar ke daerah-daerah lain. Karenanya, jika Anda tertarik untuk memiliki sulaman asal Naras, cobalah untuk singgah di Bukittinggi. Namun bila Anda penasaran seperti apa keindahan sulaman Naras, tidak ada salahnya jika Anda langsung ke Naras dan mencoba memilih produk sulaman khas Minangkabau ini.


visit too: https://www.touristinasia.com/

Baca Juga

https://helloindonesia.id/id/the-story-of-the-death-of-husein-bin-ali-in-tabuik/2480/indonesian/
Hello Indonesia

Recent Posts

Hari Ulang Tahun Jalasenastri – Pengabdian Istri Prajurit TNI AL

Setiap tanggal 27 Agustus, organisasi Jalasenastri memperingati hari jadinya. Tahun 2025 ini, Jalasenastri memasuki usia…

6 jam ago

Hari Perumahan Nasional – Refleksi Pentingnya Hunian Layak

Setiap tanggal 25 Agustus, Indonesia memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas). Peringatan ini menjadi pengingat bahwa…

2 hari ago

Selamat HUT RI ke-80: Merdeka Bukan Sekadar Slogan

Hari ini, 17 Agustus 2025, Indonesia merayakan HUT RI ke-80. Delapan puluh tahun sudah bangsa…

1 minggu ago

Menengok Sejarah Kereta Kuda di Museum Kereta Keraton Yogyakarta

Apabila Anda tertarik memperdalam wawasan sejarah budaya dan tradisi kesultanan Jawa, Museum Kereta Keraton Yogyakarta…

2 minggu ago

Hari Pramuka Nasional 14 Agustus

Hari Pramuka Nasional diperingati setiap 14 Agustus sebagai momen bersejarah bagi Gerakan Pramuka Indonesia. Tanggal…

2 minggu ago

HUT Mahkamah Konstitusi RI 13 Agustus

Letaknya yang strategis di Pancasila dan demokrasi membuat Mahkamah Konstitusi (MK) menjadi salah satu pilar…

2 minggu ago