Mengenang Lahirnya Angkutan Umum di Indonesia
Setiap tanggal 24 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Angkutan Nasional. Peringatan ini merujuk pada sejarah berdirinya layanan angkutan umum pertama di Indonesia. DAMRI (Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia) yang dibentuk pada tahun 1943, di masa pendudukan Jepang.
Awalnya, DAMRI didirikan untuk memenuhi kebutuhan angkutan bagi tentara dan logistik militer. Namun seiring waktu, layanan ini berkembang menjadi tulang punggung transportasi umum di berbagai kota di Indonesia. DAMRI menjadi simbol penting dalam upaya membangun konektivitas antarwilayah di tanah air.
Peringatan Hari Angkutan Nasional bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya transportasi publik, dalam kehidupan masyarakat modern. Transportasi umum yang efisien dan terjangkau berperan besar dalam menurunkan kemacetan, mengurangi polusi udara, serta meningkatkan mobilitas masyarakat dari berbagai lapisan.
Pemerintah terus berupaya memperbaiki layanan transportasi publik. Termasuk melalui pengadaan bus listrik, pembangunan LRT, MRT, dan integrasi sistem transportasi di kota-kota besar.
Menuju Transportasi Berkelanjutan
Tema penting dalam Hari Angkutan Nasional adalah transportasi berkelanjutan. Di era perubahan iklim dan urbanisasi cepat, moda transportasi ramah lingkungan seperti kendaraan listrik dan integrasi sistem digital menjadi kebutuhan mendesak. Edukasi kepada masyarakat, dukungan infrastruktur, serta kebijakan yang berpihak pada angkutan publik adalah kunci menuju sistem transportasi masa depan yang lebih hijau dan inklusif.
Mari jadikan Hari Angkutan Nasional sebagai refleksi untuk terus mendukung penggunaan transportasi umum dan menjaga bumi kita tetap lestari.
Kunjungi Juga : https://balitraveldiary.com/