Hari Batik Nasional, Menjaga warisan seni budaya indonesia

Batik Day

Helloindonesia.id – Dilansir oleh Tirto.id, kata ‘Batik’ secara bahasa, berasal dari penggabungan dua macam kata yaitu kata ‘Amba’ dan kata ‘Tik’. ‘Amba’ berarti luas atau lebar; yang dimaksudkan luas yaitu kain sebagai material yang digunakan, sedangkan ‘Tik’ dimaksudkan titik. Sehingga, dalam penggabungannya biasa diucap dengan sebutan bati

Di sebuah Ensiklopedia, kata batik juga ternyata sudah dituliskan. Dalam lansiran Kumparan.com menyebutkan, kata batik sudah terdaftar dalam Encyclopedia Britannica pada tahun 1880 untuk pertama kalinya dengan ejaan ‘Battik’.

Dalam jejak sejarahnya, di beberapa daerah yang ada di wilayah kenusantaraan hampir seluruhnya tersentuh kerajinan membatik. Salah satu diantara kewilayahannya, termasuk Indonesia kini. Motif motif yang ditulis atau dicetak di kainpun cukup beragam dengan mewakili kekhasan dan kefilosofisan daerah.

Di masa pemerintahan Bapak Presiden Soeharto, batik menjadi cenderamata yang sering diberikan Bapak Presiden Soeharto kepada para tamu kenegaraannya dari berbagai negara. Hal tersebut menjadi salah satu dimulainya pengenalan batik ke khalayak internasional.

Dalam sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah yang dilaksanakan di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009 silam, United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik sebagai Budaya Tak-Benda Warisan Manusia.

Setelahnya, setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Sudah seharusnya, bagi para penerus bangsa, kini hingga nanti berupaya untuk terus merawat, mengembangkan dan melestarikan berbagai warisan budaya dari Indonesia. Salah satunya warisan budaya batik. Selamat Hari Batik Nasional 2020.

Share this content:

You May Have Missed