Sejarah G 30 S PKI

G 30 September PKI, Memperingati Masa Kelam Sejarah Indonesia

Helloindonesia.id – indonesia memiliki sejarah kelam dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan nya, terdapat beberapa gerakan separatisme dan pembangkangan dari beberapa kelompok salah satu nya adalah PKI, pki sediri adalah sebuah partai politik dengan ber ideologi komunis, Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah sebuah partai politik di Indonesia yang telah bubar.

PKI sendir yang pada akhirnya dihancurkan pada tahun 1965 dan dinyatakan sebagai partai terlarang . pemberontakan yang di lakukan oleh partai ini sangat membekas dan melukai timeline sejarah negara kita.

Sejarah PKI (Partai Komunis indonesia)

Pada awalnya PKI adalah gerakan yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Kondisi yang semakin parah dimana hadir perselisihan selang para bagiannya, terutama di Semarang dan Yogyakarta menciptakan Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang bagiannya mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu saja menciptakan para bagian yang beraliran komunis kesal dan keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia. Semaoen dinaikkan sbg ketua partai.

Beberapa gerakan yang pernah di lakukan PKI

  1. Pemberontakan 1926

    Pada November 1926 PKI memimpin pemberontakan melawan pemerintahan kolonial di Jawa Barat dan Sumatera Barat. PKI mengumumkan terbentuknya suatu republik. Pemberontakan ini dihancurkan dengan brutal oleh penguasa kolonial. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sebanyak 1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, suatu kamp tahanan di Papua . Beberapa orang meninggal di dalam tahanan. Banyak aktivis politik non-komunis yang juga menjadi tujuan pemerintahan kolonial, dengan argumen menindas pemberontakan kaum komunis. Pada 1927 PKI diberitahukan terlarang oleh pemerintahan Belanda. Karena itu, PKI kemudian melakukan usaha di bawah tanah.
  2. Peristiwa Madiun 1948

    Pada 8 Desember 1947 sampai 17 Januari 1948 pihak Republik Indonesia dan pendudukan Belanda melakukan perundingan yang dikenal sbg Perundingan Renville. Hasil kesepakatan perundingan Renville diasumsikan menguntungkan posisi Belanda. Sebaliknya,RI menjadi pihak yang dirugikan dengan semakin sempit wilayah yang dimiliki.Oleh karenanya, kabinet Amir Syarifuddin diaggap merugikan bangsa, kabinet tersebut dijatuhkan pada 23 Januari 1948. Beliau terpaksa menyerahkan mandatnya untuk presiden dan digantikan kabinet Hatta.

    Kemudian Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28 Juni 1948. Kumpulan politik ini berupaya menempatkan diri sbg oposisi terhadap pemerintahan dibawah kabinet Hatta. FDR bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) merencanakan suatu perebutan kekuasaan.


    Sejalan dengan peristiwa itu, datanglah Muso seorang tokoh komunis yang sejak lama hadir di Moskow, Uni Soviet. Beliau menggabungkan diri dengan Amir Syarifuddin sebagai menentang pemerintah, bahkan beliau sukses mengambil alih pucuk pimpinan PKI. Setelah itu, beliau dan kawan-kawannya meningkatkan gerakan teror, mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI dan menjelek-jelekan kepemimpinan Soekarno-Hatta. Puncak gerakan PKI adalah pemberotakan terhadap RI pada 18 September 1948 di Madiun, Jawa Timur. Tujuan pemberontakan itu adalah meruntuhkan negara RI dan menggantinya dengan negara komunis.
  3. Gerakan 30 September

    Argumen utama tercetusnya peristiwa G30S disebabkan sbg suatu upaya pada melawan apa yang disebut “rencana Dewan Jenderal mau melakukan coup d‘etat terhadap Presiden Sukarno“.[April 2010]

    Kegiatan PKI dirasakan oleh kalangan politik, beberapa bulan menjelang Peristiwa G30S, makin sifat menyerang. Meski pun tidak langsung menyerang Bung Karno, tapi serangan yang sangat kasar misalnya terhadap apa yang disebut “kapitalis birokrat“[April 2010] terutama yang bercokol di perusahaan-perusahaan negara, pelaksanaan UU Pokok Agraria yang tidak menepati kalanya sehingga melahirkan “Gerakan Sepihak“ dan istilah “7 setan desa“[April 2010], serta serangan-serangan terhadap pelaksanaan Demokrasi Terpimpin yang diasumsikan hanya bertitik berat untuk “kepemimpinan“-nya dan mengabaikan “demokrasi“-nya[April 2010], adalah pertanda meningkatnya rasa superioritas PKI[April 2010], berlandaskan dengan statementnya yang menganggap bahwa secara politik, PKI merasa telah berdominasi.[April 2010] Anggapan bahwa partai ini berdominasi,pada kemudiannya tidak lebih dari satu ilusi.[April 2010]

    Hadir pun Gerakan 30 September 1965, secara politik diurus oleh suatu Dewan Militer yang diketuai oleh D.N. Aidit dengan wakilnya Kamaruzzaman (Syam), bermarkas di rumah sersan (U) Suyatno di komplek perumahan AURI, di Pangkalan Udara Halim. Sedang operasi militer dipimpin oleh kolonel A. Latief sbg komandan SENKO (Sentral Komando) yang bermarkas di Pangkalan Udara Halim dengan kegiatan operasi diurus dari gedung PENAS (Pemetaan Nasional), yang juga instansi AURI dan dari Tugu MONAS (Monumen Nasional). Sedang pimpinan gerakan, adalah Letkol. Untung Samsuri.

Apa yang harus di lakukan Pemuda Indonesia Hari ini ?

Pemuda hari ini harus tetap belajar dan mengingat sejarah perjuangan bangsa indonesia, karena banyak serangan dan tekanan yang berusaha merubah dan mengaburkan sejarah kelam negara ini. pemuda haris tetap semangat dan terus bergerak maju. bisa dengan berkarya ataupun dengan literasi sejarah yang akurat

untuk mengingat peristiwa ini satu lagu yang sering di putar dalam sejarah kelam negara ini
Gugur Bunga

Back to top