Aritmia – Puisi Karya Wira SetyaNagara

ARITMIA

kini malam terlalu muram bila harus keceritakan padamu
kantuk yang pernah kau tahan untuk mendengar suaraku nyenyak di bunuh waktu
remuk di dalam serabut halus di setiap katup,
yang menandai kesempatan telah tertutup

berdetak dalam detik , berontak dalam cekik
diorama tanpa irama
kau menempatkan kesabaran begitu tipis di penantian
mencedrai luka yang sedang kujahit sebagai upaya siuman dari rasa sakit

harapan meruncingkan jarum nya
bekerja menyulam takdir bersama kesalahan yang ingin aku perbaiki
agar jantung lancar memompa darah melewati aorta,
memapah kehendak yang mengatasnamakan cinta

kusut dan berantakan
satu persatu getir tumbuh di serambi menyekat sirkulasi
mengepung bagai teralis di sekujur pulmonalis
menhaan karbon dioksida lebih lama di dada
liang batin pun terkoyak tanpa perlawanan
kabar yang kau sampaikan hanya kulihat sebagai beling yang siap menusuk lebih dalam
menganga dan berdarah

deras kenangan luluh terbilas sebuah pinangan
kau terima keinginan baik dari seorang yang kau sangka baik
baik bila itu benar baik, tak usah bertanya apa aku masih dalam keadaan baik !!

anggap saja kemarin hanya buih yang menempel sejenak di benak mu
di usap pelang menhilang , terhapus tanpa berselang

Menjadi pernah pada akhir nya tetap punah
selamat untuk hati mu yang akan hidup di satu rumah
biarkan aku kembali berkencan dengan khayalan

becerita tentang rencana setelah sah
petak bangunan …. pagar di halaman.. posisi jendela
letak pot bunga.. motif sofa… tebal selimut.. nama anak pertama
dan hal hal yang hampir terjadi lain nya

di nadi ku kini mengalir cemburu
menhidupi denyut kecewa
mengalun dalam vena yang ennga mengalirkan darah
menghentikan laju udara dalam sekat paru paru yang terpecah

saat gaun pengantin sudah kau unggah

dan undangan pun sudah tersebar untuk pesta yang meriah

maka peryaan lengkaplah sudah
cincinmu tersema jantung terlumat …. !!!!

————— Wira Setyanagara —————

Share this content:

You May Have Missed